Langsung ke konten utama

Ratna dan Nasibnya



Sewaktu aku dan saudaraku telah berkunjung ke GRAMEDIA, ada kabar buruk yang menimpaku dan seisi rumahku. Tak di sangka, saudaraku yang bernama Ratna itu pergi dari rumah tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya. Waktu itu, ia telah memiliki seorang teman yang usianya 20 tahun lebih tua dari ratna. Ketika itu, ratna berkenalan dengan orang ini lewat sosial media, dan ratna selalu di beri uang oleh Om ini. Karena senangnya dan seringnya di beri uang, om itu meminta suatu hal pada ratna, yaitu ratna diminta untuk menemaninya 1 malam di hotel. Jika ratna mau, om itu akan memberikan uang 500.000. Karena ratna masih muda dan mudah percaya kepada orang lain, maka ia setuju.

Setelah malam minggu tiba, ia mengendap – endap keluar dari rumah lewat pintu belakang, dan om tersebut sudah menunggunya di jalan belakang. Tanpa pamitan kedua orang tua, ia langsung pergi dan menuju ke hotel. Tanpa sepengetahuan ratna, om itu hanya menyewa 1 kamar. Dan terpaksa ia tidur bersama om itu.
Setelah waktu mulai pagi, ia tak sadar bahwa ia tidak memakai pakaian sama sekali, lalu ia menangis dan ia meminta om itu untuk memulangkannya. Seusai ratna pulang, ia menangis kembali di dalam kamar. Karena sudah sore, ia mandi dan tak disangka ratna jatuh tergelincir di lantai, kepalanya terbentur keras hingga berdarah. Lalu ayah ratna membawanya ke rumah sakit dan setelah 2 bulan koma dan tak sadarkan diri. Ratna pulang ke Sang Pencipta dan meninggalkan keluarganya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI " SEPISAUPI "

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEPISAUPI Sepisau luka sepisau duri Sepikul desa sepukau sepi Sepisau duka serisau diri Sepisau sepi sepisau nyanyi Sepisaupa sepisaupi Sepisapanya sepikan sepi Sepisaupa sepisaupi Sepikul diri sekeranjang diri Sepisaupa sepisaupi Sepisaupa sepisaupi Sepisau sepisaupi Sampai pisaunya ke dalam nyanyi Oleh : Sutardji Calzoum Bahri A.     Analisis Puisi “ SEPISAUPI “.   Pendahuluan Sastra dengan bahasa merupakan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1990: 218). Bahasa sebagai sistem tanda primer dan sastra dianggap sebagai sistem tanda sekunder menurut istilah Lotman (dalam Teeuw, 1984: 99). Bahasa sebagai sistem tanda primer membentuk model dunia bagi pemakainya, yakni sebagai model yang pada prinsipnya digunakan untuk mewujudkan konseptual manusia di dalam menafsirkan segala sesuatu baik di dalam maupun di luar dirinya. Selanjutnya,

Sinopsis Novel Sang Pencerah

Ahmad Dahlan adalah seorang pendiri organisasi Muhammadiyah yang penuh dengan tantangan dalam mengembangkan dan mengajarkan Agama Islam. Banyak dari pemikirannya yang ditentang keras oleh keluarga, kerabat, dan lingkungan masyarakat Kauman. Sejak kecil Dahlan memiliki pemikiran modern yang berbeda dengan saudaranya mengenai tradisi yang mengaitkan agama yang tidak masuk akal, seperti yasinan,  ruwatan, dan padusan. Baginya yang seperti itu tidak ada dalil yang mewajibkannya sehingga anggapan tentang tradisi bagi Dahlan dinilai salah kaprah. Sejak kecil Dahlan hidup dalam lingkungan pesantren yang membekalinya pengetahuan tentang agama dan bahasa Arab sehingga pada usia lima belas tahun beliau sudah menunaikan ibadah haji yang selanjutnya menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di Makkah selama lima tahun. Bekal ilmu yang didapatnya selama di Makkah, membuatnya semakin intens dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam. Adanya interaksi dengan pembaharu tokoh-tokoh Islam, berpen

Cerita Anekdot : Ego Pemimpin

Di suatu negara, ada sebuah penduduk yang terbagi menjadi 2 bagian. Apa yang dimaksud? 2 bagian ini adalah bagian barat dan bagian timur. Di bagian barat, penduduk sudah mengalami dan mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan, di bagian timur, penduduk belum mengalami dan mengikuti perkembangan zaman. Suatu saat, negara tersebut sedang dipimimpin seseorang yang mementingkan kepentingan pribadi. Penduduk sebenarnya bingung, karena tidak ada musyawarah atau voting namun ada pemimpin yang dipilih secara aklamasi oleh pemimpin lama. Dan terjadilah perubahan dahsyat. Pemimpin itu merubah sistem kenegaraan dan membuat Undang – Undang sendiri. Karena pemimpin ini terlahir di wilayah bagian Barat di dalam perubahannya, pemimpin tersebut menguntungkan penduduk yang tinggal di bagian Barat. Dia sosok pemimpin yang acuh dan tidak mau mendengarkan kritikan dari penduduknya. Dia mempunyai prinsip, “ akulah pemimpin yang pandai, paling benar dan semua tindakanku tidak pernah salah “. Di