" Pagi yang Indah, fajar menyinari bumi dengan malunya dan embun masih membasahi rumput rumput di halaman. Begitu besar anugrah Tuhan di pagi ini. Pasti ada kabar baik. " pikir Niska
Suara bel dari pengantar koran membuyarkan lamunanku tentang suasana pagi ini. Ku sapa bapak itu dengan senyuman. Lalu bapak itu berkata " Mari mbak, saya lanjut dulu ". Aku pun menjawab, " silahkan pak ".
Sembariku berjalan kembali ke dalam rumah, tak sengaja ku lihat informasi yang masih hangat. Informasi itu tertulis , " Kebakaran Toko Sembako ". Karena rasa penasaran, ku baca isi berita tersebut. Ternyata! Toko itu adalah Toko milik paman Pudjo. Dan segera aku berlari memberitahukan ayah dan ibu.
" Ayah! Ibu! Toko paman di Temanggung terbakar ludes! ".
" Apa maksudmu, Nis? ", tanya Ibu
" Toko paman terbakar. Ini di koran ada. Dan menewaskan 1 korban bersama Suprimali "
" Astaga! Ayo bergegas kita ke temanggung. Bu, ambilkan baju hitam ayah di almari! ", sambung ayah.
" Iya yah. Nis! Segeralah persiapan untuk berangkat. ", perintah ibu
" Iya bu ".
" Apa maksudmu, Nis? ", tanya Ibu
" Toko paman terbakar. Ini di koran ada. Dan menewaskan 1 korban bersama Suprimali "
" Astaga! Ayo bergegas kita ke temanggung. Bu, ambilkan baju hitam ayah di almari! ", sambung ayah.
" Iya yah. Nis! Segeralah persiapan untuk berangkat. ", perintah ibu
" Iya bu ".
Pagi itu tak sama seperti suasana hati yang aku rasakan barusan.
Komentar
Posting Komentar