Langsung ke konten utama

What Happen?



“ kenapa bisa terjadi seperti ini?, why?!?? “  itulah yang aku pikirkan ketika melihat kakakku terbaring di atas meja yang di tutup dengan selendang coklat. Malam ini adalah malam yang membuatku shock, karena ketika sore itu aku memijat punggung kakakku karena dia sakit dan tertekan batinnya setelah di tinggal anaknya untuk pergi menuju Yang Kuasa. Memang, aku telah di beri pertanda, saat aku memasak mie instan, aku memotong bawang putih dengan pisau yang kupegang dengan jari. Ketika pisau itu merobek kecil jari telunjuk ku, saat itu berlangsung kakak ku memanggilk, “ Dan ... “. Sontak aku kaget dan segera menghampirinya. Tak di sangka malam hari pukul 23.45 kakak ku kembali ke Sang Pencipta. Ku lihat raut muka keluarga dan tetanggaku yang sangat kehilangan,membuatku tidak dapat menahan air mata. Peristiwa ini seakan membuatku tertusuk oleh belati. 

Ketika pukul 01.00 semua keluarga dari ayah dan ibuku mulai berkumpul dan segera menyiapkan pemakaman esok hari. Namun, sangat mengherankannya cuaca malam itu sangat tidak menyenangkan, karena tiba – tiba turun hujan. Selanjutnya setelah hujan berhenti, angin yang sangat besar tiba – tiba masuk ke dalam rumah dan membuat selendang coklat yang menutup tubuh kakakku seakan – akan mau terbang. Aku mulai takut dan khawatir, kemudian aku bertanya dalam hati, “ TUHAN, apa yang sedang kau rencanakan? Aku khawatir dan aku gelisah TUHAN  “.

Setelah fajar terlihat, aku mulai melihat mata kakakku belum tertutup rapat, aku juga merasa ada yang ganjal. Ku coba tanya terhadap suami kakakku. Dia memang orang yang mempunyai kelebihan yang jarang orang miliki. Ternyata dia berkata, “ Kakakmu itu belum ikhlas untuk melepasku, dia ingin ke dunia dan hidup bersamaku lagi. Namun, dia telah di pertemukan dengan anaknya oleh TUHAN, jadi dia akan tetap bersama anaknya di surga. Aku sudah bicara dengan kakakmu untuk melepasku dan hiduplah di surga dengan tenang dan bahagia”. Setelah suami kakakku berkata begitu, ku tengok kakakku di peti. Kini  matanya telah tertutup walaupun belum rapat. Namun aku percaya TUHAN punya rencana yang indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS PUISI " SEPISAUPI "

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEPISAUPI Sepisau luka sepisau duri Sepikul desa sepukau sepi Sepisau duka serisau diri Sepisau sepi sepisau nyanyi Sepisaupa sepisaupi Sepisapanya sepikan sepi Sepisaupa sepisaupi Sepikul diri sekeranjang diri Sepisaupa sepisaupi Sepisaupa sepisaupi Sepisau sepisaupi Sampai pisaunya ke dalam nyanyi Oleh : Sutardji Calzoum Bahri A.     Analisis Puisi “ SEPISAUPI “.   Pendahuluan Sastra dengan bahasa merupakan dua bidang yang tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara sastra dengan bahasa bersifat dialektis (Wellek dan Warren, 1990: 218). Bahasa sebagai sistem tanda primer dan sastra dianggap sebagai sistem tanda sekunder menurut istilah Lotman (dalam Teeuw, 1984: 99). Bahasa sebagai sistem tanda primer membentuk model dunia bagi pemakainya, yakni sebagai model yang pada prinsipnya digunakan untuk mewujudkan konseptual manusia di dalam menafsirkan segala sesuatu baik di dalam maupun di luar dirinya. Selanjutnya,

Sinopsis Novel Sang Pencerah

Ahmad Dahlan adalah seorang pendiri organisasi Muhammadiyah yang penuh dengan tantangan dalam mengembangkan dan mengajarkan Agama Islam. Banyak dari pemikirannya yang ditentang keras oleh keluarga, kerabat, dan lingkungan masyarakat Kauman. Sejak kecil Dahlan memiliki pemikiran modern yang berbeda dengan saudaranya mengenai tradisi yang mengaitkan agama yang tidak masuk akal, seperti yasinan,  ruwatan, dan padusan. Baginya yang seperti itu tidak ada dalil yang mewajibkannya sehingga anggapan tentang tradisi bagi Dahlan dinilai salah kaprah. Sejak kecil Dahlan hidup dalam lingkungan pesantren yang membekalinya pengetahuan tentang agama dan bahasa Arab sehingga pada usia lima belas tahun beliau sudah menunaikan ibadah haji yang selanjutnya menuntut ilmu agama dan bahasa Arab di Makkah selama lima tahun. Bekal ilmu yang didapatnya selama di Makkah, membuatnya semakin intens dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam dunia Islam. Adanya interaksi dengan pembaharu tokoh-tokoh Islam, berpen

Cerita Anekdot : Ego Pemimpin

Di suatu negara, ada sebuah penduduk yang terbagi menjadi 2 bagian. Apa yang dimaksud? 2 bagian ini adalah bagian barat dan bagian timur. Di bagian barat, penduduk sudah mengalami dan mengikuti perkembangan zaman. Sedangkan, di bagian timur, penduduk belum mengalami dan mengikuti perkembangan zaman. Suatu saat, negara tersebut sedang dipimimpin seseorang yang mementingkan kepentingan pribadi. Penduduk sebenarnya bingung, karena tidak ada musyawarah atau voting namun ada pemimpin yang dipilih secara aklamasi oleh pemimpin lama. Dan terjadilah perubahan dahsyat. Pemimpin itu merubah sistem kenegaraan dan membuat Undang – Undang sendiri. Karena pemimpin ini terlahir di wilayah bagian Barat di dalam perubahannya, pemimpin tersebut menguntungkan penduduk yang tinggal di bagian Barat. Dia sosok pemimpin yang acuh dan tidak mau mendengarkan kritikan dari penduduknya. Dia mempunyai prinsip, “ akulah pemimpin yang pandai, paling benar dan semua tindakanku tidak pernah salah “. Di