Malam yang penuh
dengan sukacita karena kita bersama – sama dapat melaksanakan kegiatan api
unggun dengan berbagai hiburan yang membuat ketawa dan gembira ria. Namun tepat
pukul 12.15 telah berubah setelah adik adik tidur di bacecamp masing – masing.
Mereka di bangunkan untuk mengikuti kegiatan yang menantang nyali dan mental
mereka. Ketika mereka sudah berada di lapangan utama, aku membariskan adik – adik tepat di bawah
bulan Purnama yang terang dan di dukung oleh langit berawan. Suara gamelan dan
sinden pun menyertai kegiatan ini dan terdengar jelas karena desa sebelah
sedang melaksanakan suatu adat tertentu. Aku merasa ini adalah malam yang
sangat panjang untuk adik – adik dan pengalaman pertama mereka untuk di
gembleng mentalnya. Selanjutnya, ketika semua hantu gadungan, pendamping
kelompok dan properti telah siap, tiba – tiba seorang perempuan berteriak keras
dan suasana pun menjadi seram. Aku coba memberanikan diri mendekat dan ternyata
perempuan tersebut adalah salah satu tamu undangan yang dirasuki oleh mahluk
tak kasat mata. Perempuan yang sedang dirasuki itu berlari – lari kesana kemari
tak tentu arahnya dan berteriak – teriak yang membuat mentalku juga down. Pembinaku yang juga mempunyai
kekuatan spiritual ikut menolong perempuan tersebut. Aku pun berlari dan menuju
ke depan barisan adik – adik untuk mengalihkan pikirannya agar tidak kosong.
Aku khawatir jika nanti mereka pikirannya kosong akan memudahkan mahluk gaib
merasuki tubuh mereka. Aku dan teman – teman sebagai alumni sangat bingung mau
bagaimana. Ingin melanjutkan kegiatan malam ini, dirasa sangat tidak mungkin.
Kalau tidak di laksanakan, nanti mental adik – adik tidak terbentuk dengan
baik. Semua bingung dan merasa ada yang ganjal didalam kegiatan ini.
Tahun – tahun
sebelumnya, belum pernah ada kejadian seperti ini. Ini adalah pengalaman
pertamaku ikut kegiatan namun ada yang kerasukan. Aku hanya berdoa dan
mendoakan tempat kegiatan ini agar di jauhkan oleh hal – hal yang tidak di
inginkan. Akhirnya kami semua sepakat untuk membatalkan kegiatan ini dan
menyuruh adik – adik tidur kembali. Dan mulai kejadian ini, akan menjadikan
titik ukur bagaimana cara menanggulangi agar tidak terjadi lagi.
Komentar
Posting Komentar